Setrategi Aman dari Tipuan Syaitan
Kita tidak bisa melihat wujudnya, tapi dia sangat memperhatikan kita.
Dan, syaitan benar-benar terintegrasi kekuatannya untuk tolong-menolong.
Jika kita kurang waspada bersiap-siaplah diri kita dikuasainya.
Kendaraan syaitan adalah nafsu, syahwat, dan keinginan. Orang yang tidak
mampu mengendalikan keinginannya akan habis dia gunakan untuk
memperturutkan nafsunya.. Dan orang yang
dikuasai nafsu syaitan selalu merasa diri paling benar. Ia merasa apa
yang dilakukan merupakan kebenaran yang tidak mungkin salah. Sedangkan
apa yang dilakukan orang lain adalah kesalahan yang tidak mungkin benar.
Selain itu, ia senantiasa menyepelekan orang lain dan segala yang
dilakukan diniatkan karena ingin dipuja dan dipuji orang lain. Amat
rugilah orang yang selalu mengandalkan nafsunya untuk memenuhi
keinginan. “ Padahal syaitan itu tidak menjanjikan kepada mereka selain
tipuan belaka.” (QS. An-Nisa [4]:120).
Dua strategi penting
yang membuat kita lebih aman dari tipuan syaitan. Pertama, banyak
berlindung kepada Allah. Karena Dia-lah yang menguasai makhluk-makhluk
(termasuk syaitan). Kalau bukan berlindung kepada Allah lalu kepada
siapa lagi. Hanya Allah-lah sebaik-baik pelindung. “Dan apabila
hamba-hambaku bertanya kepadamu tentang Aku, maka jawablah bahwasanya
aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila
ia memohon kepada-Ku. Maka hendaklah mereka itu memenuhi segala
perintah-Ku dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku. Agar mereka selalu
berada dalam kebenaran.” (QS. Al-Baqarah [2]:186)
Kedua, kuasai
nafsu yaitu dengan mengendalikan diri. Setiap saat, setiap waktu,
syaitan selalu mencari peluang. Kalau kita kurang pintar mengendalikan
diri bersiap-siaplah menjadi pelayan syaitan. Tabiat hawa nafsu salah
satunya sangat enggan pada ketaatan. Beribadah malas, begitu juga dalam
beramal, kalau tidak menguntungkan dirinya, lebih baik tidak
dilakukannya. Kalau orang makin disukai Allah yang dibukakan ke orang
tersebut adalah kekurangan, sedangkan ke orang lain yang dibukakan
kelebihannya. Sebaliknya, orang yang tidak disukai Allah, dia membukakan
kepada dirinya kelebihan kepada Allah, memperlihatkan kepada orang lain
kejelekannya. Dia melihat dirinya paling baik. Naudzubillah .
Saudaraku, sesungguhnya syaitan tidak akan pernah pensiun selama
manusia ada dalam ketaatan kepada Allah. Oleh sebab itu, marilah kita
tingkatkan keimanan kita. Wallahu a’lam bish showab
Semoga bermanfaat Salam ukhuwah fillah
Dikutip dari bacaan "Setrategi Aman dari Tipuan Syaitan"
Sumber:kolom abatasa
Tidak ada komentar:
Posting Komentar